Jumat, 18 Januari 2013

Part 5

Apalah arti pandanganmu itu? Kenapa semua orang memandangiku! Bukan aku yang mengecewakan kalian. Bukan aku yang sekarang duduk di tahta pemerintahanku! Ya! Pemerintahanku! Sekarang aku hanya pengemis miskin yang meminta-minta remah-remah kalian. Hanya melihat ke dalam istana dimana  pangeran berkuda hitam itu duduk dengan nyaman. Pangeran berkuda putih sudah mati. Seekor naga buas dengan api yang menyala-nyala membakarnya menjadi abu. Abu, abu dan abu. 

Falone mengambil sepotong roti diam-diam dan berlari ke ujung kota. Tempat tinggalnya. Di bawah jembatan itu ia mendengar suara pasukan berkuda mencari pencuri makanan. Mencarinya. Falone membuka semak-semak tepat dibawah jembatan. Ia menemukan lubang besar yang cukup untuk tempat bernaung baginya dan tidak mungkin diketahui orang.

Apalah arti hidup saat kau hanya hidup hari demi hari. apalah arti hidup saat semua orang mengucilkanmu?
Falone tidak lagi menangis. ia sudah lama membiarkan air matanya kering.Ya, biarlah angin saja yang menghiburku. biarlah dedaunan menghapus air mataku dan biarlah keberanianku datang dan membawaku pergi. 

Berhentilah berangan-angan. Hiduplah di dalamnya.

Minggu, 04 September 2011

Alone Princess- Part 4

Semuanya sudah berakhir bagiku. Biarlah apa adanya dijalani. Apalah artinya sebuah belas kasihan. TIDAK! Biarlah aku hanya akan berjalan dengan kakiku sendiri. Di atas angin lalu, hawa dingin. Kau bawa saja itu harapan kosong. Tidak akan lagi ada harapan. Harapan itu sejak awal hanya omong kosong. Apalah artinya Ferkinzia sekarang? Apalah artinya seorang pangeran berkuda putih jika ia hanya sebuah omong kosong? Baik kalau ini yang mereka mau. Biarlah aku menikmati sisa-sisa hidupku. Menikmati hampa, sisa-sisa harapan kosong. Memang tidak pernah ada suatu kesenangan dalam hidup. Mungkin dalam hidup orang lain. Tapi tidak di hidupku.
Adilkah ini? Perlukah aku terus berharap? Berharap pada apa?

Berharap agar dapat dipertemukan dengan pangeran berkuda?

Oh sudahlah....tidak ada hal-hal seperti itu.

Berhentilah berharap!

Berhentilah berharap dan segera berlari dengan kakimu! Jangan menggantungkan harapan kosong. Jangan percayai semuanya. Akankah malam menjadi pagi? TIDAK! Kejarlah pagi itu sendiri. Jangan menunggu lagi.


Apakah harapan itu perlu? Apakah memang hanya ada harapan kosong? Falone orang yang tegar. Ia seorang yang kuat. Tetapi kekuatannya juga menjadi sebuah kesombongan. Pagi akan tiba. Mungkin aku berkata seperti itu hanya karena kenaifanku. Tapi apalah arti kenaifan sedikit dengan sedikit harapan? Aku juga menginginkan ia bahagia. Tapi apalah artiku, apakah arti seorang pengarang tanpa sedikit kenaifan dan konflik? Konflik yang harus kita hadapi. Kita berbicara kita bisa. Hanya sebatas naif? Kejarlah dengan kaki mu. Janganlah menunggu dengan kenaifanmu. Bukan, bukan kenaifan bukan? Bukan kenaifan Falone, bukan kenaifanku, bukan kenaifan Pengarang, bukan kenaifanmu. Tapi Keangkuhan.

Aku bukan Faloney. Ya, aku tegar dengan apa yang aku hadapi dan aku harus menjadi kuat seiring waktu. Aku hanyalah seorang pencipta dengan Keangkuhanku.

Harapan itu kosong. Angan-angan itu nyata! Tinggalkan harapanmu! Kalau dunia hanya hitam. Maka biarlah.
Faloney.

Minggu, 17 April 2011

Alone Princess - Part 3

Ah.. Falone.. ia terus berkata bahwa ia tak mampu,..ia semakin terpuruk dengan keadaan istana yang semakin tidak karuan. Sudah tidak ada harapan. Ferkinzia sudah tamat. Falone hanya bisa menikmati remah-remah kebahagiaannya. Ah, tidak. bukanlah remah-remah. Angin. Angin angan-angannya. Ia terlalu kuat untuk menjalani kehidupan di istana, tetapi sudah terlalu lemah untuk pergi. Ia hanya dapat meratapi nasibnya yang mungkin tidak dapat dibayangkan lagi. Apalah arti dari sebuah gaun merah muda yang ditata apik, berenda dan berpita apik kalau semuanya hanya berakhir di ujung jalan tempatnya menjual segala barang yang di pakainya. Semuanya mungkin hanya mimpi..
Bermimpi akan ada seorang yang menjemputku. Kejam sekali hidupku. Kapan lah aku akan mengatur hidupku..Angan Falone.

"Kenapa dunia ini dibuat? Darimana asalnya? Darimana asal hidup? Asal cerita dan kesedihan yang berlarut? Mungkin aku hanyalah manusia biasa yang ingin membalaskan perasaanku. Menuangkan pada karakter polos yang tidak berdaya. Tapi semua pengarang ingin agar karakternya juga bahagia. Ah, ataukah itu hanya kenaifan belaka? Berbagai tantangan di hidup ini. Kita berkata bahwa kita bisa. Ah, begitu naifnya hidup."

Aku bukan Faloney yang dapat begitu tabah menghadapi semuanya. Aku hanyalah pencipta semua ini berdasarkan kenaifanku sendiri.

Dunia ini hitam. Hitam setitik noda di atas putih ..
~Faloney~

Selasa, 04 Agustus 2009

Zenith Chieva, Ryu Kanagawa, n Aria Nikougou

July 4, 2009 (http://christhalliecloz.blog.friendster.com)

Zenith-Zen n Faith…

Faith itu berarti keyakinan, kepercayaan…

Tapi keyakinan n kepercayaan itu lama-lama hilang…

sejalan dengan hilangnya mereka….

Chieva-Eve

Eve itu berati malam sebelum sesuatu terjadi..

hal baik…

juga hal buruk…

Ryu Kanagawa-Ryu

Ryu berarti naga…

Naga itu melambangkan kekuatan….

Tapi itu semua juga hilang……

Aria Nikougou-Aria

Aria berarti komposisi suatu nyanyian dan musik…

komposisi lagu yang “cheeris”

juga komposisi lagu-lagu mencekam……

i won’t able choose it….

Senin, 21 Juli 2008

My Life, My Choice...

Hidupku, pilihanku... yah, berbicara memang lebih mudah daripada kenyataannya kan? Orang bilang hidup kita sepenuhnya kita berhak mengatur. Tapi, sepertinya hal itu sama sekali tidak ada dalam hidupku. Kalau hidup ini pilihan kita, dan hak kita... apa alasan aku masih disini dan terus terkekang dengan semua peraturan-peraturan yang membuatku muak? Harus seperti ini, harus seperti itu, aku terpaksa melakukan semuanya. Hanya karena suatu "kewajiban/keharusan" yang diciptakan orang lain untukku, bukan yang kuciptakkan sendiri untuk diriku. Ah, ya... mungkin memang selamanya aku takkan pernah menikmati kebebasan itu. Jadi, salahkah aku jika aku membuat kebebasanku sendiri? Membuat hidupku seperti apa yang kuinginkan? Apa itu salah? Untukku tidak selalu mengikuti semua peraturan itu? Hidupku, pilihanku... aku memilih untuk menjadi diriku sendiri... mengikuti apa yang seharusnya kuinginkan. Apa itu salah?! Tapi mengapa aku tak pernah bisa lepas dari semua peraturan itu? Aturan-aturan yang selalu membuatku menjadi seperti budak yang selalu diperintah tuannya. Memberontak, sampai akhirnya dimaki... itu hanya untuk mendapatkan kebebasanku sendiri...

Kamis, 19 Juni 2008

Alone Princess - Part 2

Hari demi hari berlalu di Kerajaan Ferkinzia. Falone terus mencoba menjalani hidupnya. Kini di dalam kerajaan terbagi dua kubu. Kubu sang Raja dan Ratu. Kakak Falone yang tertua tidak memilih siapapun dan memilih untuk meninggalkan Kerajaan Ferkinzia. Sedangkan adiknya yang termuda beranggapan untuk menikmati apa yang ada sebelum semuanya terlambat. Ia berpesta pora setiap hari dan menghamburkan harta orang tuanya. Sedangkan Falone sendiri terus menerus menjadi penengah dalam pertengkaran orang tuanya. Ia tak bisa menentukan akan memihak ayahnya atau ibunya.

Setiap hari Falone harus mengerjakan semua tugas di dalam istana. Karena semua pengurus istana mengundurkan diri saat dimulainya perang antara Raja dan Ratu. Falone terus mencoba untuk menikmati hidupnya. Tapi ia tidak mampu melakukannya.

Berbicara memang lebih mudah daripada menjalankannya di dalam kenyataan. Bagaimanapun ia mencoba, pada akhirnya ia selalu ingin mengeluh. Hidup bagai penjara baginya. Kemanapun ia mencoba berlari, semuanya tidak berubah. Tetap hitam dan kelam, bahkan semakin gelap. Mungkinkah siang takkan pernah ada lagi? Mungkinkah kebahagiaan takkan terjadi lagi? Atau mungkin...penderitaannya memang tak akan berakhir.


Aku bukanlah Faloney. Aku bahkan bukan seorang putri. Mungkin terlalu kejam takdir yang kuberikan baginya. Tapi... aku ingin ada yang merasakan hal yang sama dengan apa yang aku rasakan. Hal yang bodoh untuk dilakukan dengan menimpakannya pada sebuah cerita. Tapi itulah yang terjadi. Dalam hidup, kita selalu dihadapkan dengan pilihan. A atau B. Kesalahan untuk memilih adalah kesalahan yang fatal, maka itulah tujuan pilihan C. Pilihan kita sendiri. Aku bisa saja berkata seperti itu. Toh memang berbicara lebih mudah daripada melakukannya.

-Kenapa dunia orang dewasa sangat sulit untuk dimengerti? Yah, aku hanyalah anak-anak. Anak yang tidak berguna, dan tidak berdaya-

~Faloney~

Selasa, 17 Juni 2008

Alone Princess

Putri Falone adalah putri dari kerajaan Ferkinzia. Semua dimilikinya. Dulu. Dulu ia mempunyai segalanya. Harta, teman-teman, dan terlebih... kebahagiaan. Kebahagiaanitu mulai lenyap saat Sang Raja dan Ratu bertengkar hebat. Teman-temannya mulai meninggalkannya perlahan-lahan. Saudara-saudaranya tak mampu berbuat apapun.

Ia hanya mempunyai seekor kucing hitam yang dipungutnya dari jalan beberapa tahun yang lalu. Disaat semuanya perlahan hilang, ia masih bisa bertahan karena kucing itu masih setia menghiburnya. Tapi, suatu hari kucing itu mati karena terinjak kuda yang dipakai orang tuanya. Sang putri idak menangis. Ia tetap tegar. Tapi pada saat yang bersamaan, ia menyadari bahwa tu kesekian kalinya ia kehilangan. Kehilangan penghiburnya dan........ kepercayaannya.

Demikian hari-hari terus berlalu. Hidup seperti pergantian siang dan malam. Saat siang adalah kebahagiaan, ia sudah mengalami banya kebahagiaan. Sekarang malam petang mulai membayang. Akankah malam ini akan panjang? Akankah penderitaan ini akan lama? seperti kebahagiaannya?

Aku bukanlah Putri Falone, yang tetap tegar saat semuanya perlahan menghilang. Aku hanyalah sang dalang di cerita ini. Yang mampu mengendalikan hidup Sang Putri semauku. Tapi dalam hidupku........ aku bukanlah dalangnya. Aku tak bebas menggerakkan hidupku. Aku hanya pion. Yang suatu saat akan menyerang, bertahan, dan diserang. Semuanya hanya Dia yang mengatur. Sisanya, apa aku dapat bertahan dan suatu saat malam kelam akan berputar? Hanya waktu yang dapat menjawab.

-Dalam hidup kita mengalami banyak hal. Suatu saat akan mengalami terang, dan gelap. Disaat gelap, mampukah aku mengatasinya? Aku terpenjara dalam hidup -

~Faloney~